Hutan tropika Papua ditumbuhi dua jenis merbau yaitu Intsia palembanica dan I. bijuga. Regenerasi alami merbau bervariasi menurut karakteristik tempat tumbuhnya. Di hutan dataran rendah berpasir dan berliat, umumnya miskin permudaan tingkat semai dan sapihan sekalipun tingkat pohon cukup tinggi. Sebaliknya tingkat semai dijumpai lebih banyak di bawah pohon induk yang tumbuh di tanah berbatu karang atau di muara sungai bekas banjir, sekalipun tegakan pohon induk sedikit dijumpai. Kondisi ini dimungkinkan kulit biji merbau yang keras pecah akibat kikisan batu pada saat terhanyut oleh air sungai dan terendapkan di sekitar muara sungai.
Forest Stewardship Council (FSC)
Organisasi independen, nirlaba dan non pemerintahan yang dibentuk untuk mendukung pengelolaan hutan-hutan dunia yang layak secara lingkungan, bermanfaat secara sosial, dan berkesinambungan secara ekonomi.
The Borneo Initiative
(TBI)
Lembaga pendanaan nirlaba dan non pemerintahan yang dibentuk pada tahun 2008, berkantor di Belanda dan Indonesia. Misinya adalah menyelamatkan hutan tropis dari kerusakan hutan karena eksploitasi yang berlebihan melalui penerapan pemanenan hutan yang berwawasan lingkungan.
Tropical Forest Foundation (TFF)
Organisasi internasional, nirlaba, dan lembaga pendidikan yang peduli terhadap perbaikan lingkungan, peningkatan kesejahteraan, dan tanggung jawab sosial melalui pengelolaan hutan secara lestari. Mempromosikan secara luas teknik reduce impact logging di hutan-hutan tropis.
Reduced Impact Logging (RIL)
Kegiatan pemanenan hutan yang terencana dan dikendalikan secara hati-hati untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan di sekitar tegakan dan tanah. Meliputi serangkaian kegiatan, seperti: inventarisasi tegakan dan pemetaan pohon, perencanaan jalan sarad untuk meminimalkan kerusakan tanah, pembangunan jalan sarad yang ramah lingkungan, penggunaan alat dan teknik penebangan yang baik, dan pemeriksaan setelah kegiatan penebangan.
Verifikasi Legalitas Kayu
(VLK)
Instrumen kebijakan pemerintah untuk memastikan bahwa unit manajemen atau industri menggunakan bahan baku legal yang dibuktikan dengan seluruh bahan baku yang digunakan dilindungi oleh dokumen legalitas (Nota Angkutan, Surat Jalan dan lain-lain).
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL)
Skema sertifikasi hutan untuk memastikan suatu Unit Manajemen Hutan telah mengelola hutan produksi secara lestari, dilatarbelakangi oleh tuntutan dari para penggiat lingkungan dan pasar (konsumen) internasional untuk menginternalisasikan masalah lingkungan ke dalam mekanisme pasar melalui instrumen sertifikasi.
Forest Law Enforcement, Governance and Trade (FLEGT)
Penegakan hukum, tata kelola dan perdagangan bidang Kehutanan melalui suatu program tindakan yang merupakan tanggapan dari Uni Eropa terhadap masalah pembalakan liar dan perdagangan produk-produk kayu yang berkaitan.